Kamis, 03 September 2015

Contoh proposal penelitian geografi




UPAYA PENINGKATAN KEPEDULIAN LINGKUNGAN MELALUI PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP PADA MASYARAKAT INDUSTRI KONVEKSI DESA SAMONG KECAMATAN ULUJAMI KABUPATEN PEMALANG TAHUN 2014
Disusun dalam rangka memenuhi tugas Metodologi Penelitian Pendidikan Geografi




Oleh :
Syaefudin Adi Susilo
3201412124




JURUSAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014





PROPOSAL SKRIPSI
Nama        : Syaefudin Adi Susilo
NIM          : 3201412124
Prodi         : Pendidikan Geografi
Jurusan      : Geografi

A.    JUDUL
UPAYA PENINGKATAN KEPEDULIAN LINGKUNGAN MELALUI PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP PADA MASYARAKAT INDUSTRI KONVEKSI DESA SAMONG KECAMATAN ULUJAMI KABUPATEN PEMALANG TAHUN 2014.

B.     LATAR BELAKANG
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain (UU No.32 tahun 2009). Dengan mengacu pada pengertian tersebut lingkungan hidup yang ideal dapat terwujud apabila keseluruhan komponen kehidupan baik benda yang hidup (biotik) maupun benda tak hidup (abiotik) berfungsi secara semestinya.
Seiring dengan perkembangan zaman, keadaan lingkungan justru semakin rusak. Hal ini dikarenakan pembangunan yang dilakukan di berbagai bidang hanya berwawasan ekonomi semata dan belum berwawasan lingkungan, termasuk didalamnya adalah aktivitas sehari-hari manusia yang belum mencerminkan kepedulian terhadap lingkungan, terutama pada masyarakat yang hanya menempuh pendidikan tingkat dasar yang belum memperoleh pendidikan tentang lingkungan hidup.
Pada masyarakat industri konveksi khususnya di Desa Samong Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang, kerusakan lingkungan yang terjadi akibat limbah industri konveksi yang berupa potongan kain perca dan sampah plastik tidak diolah secara optimal yang kebanyakan dibuang untuk dibakar dan juga sebagian dibuang di aliran sungai, padahal dari aktivitas pembakaran sampah tersebut dapat merusak keadaan udara sekitar dan tentunya sampah yang dibuang di aliran sungai dapat menimbulkan pencemaran air.
Kerusakan lingkungan yang terjadi juga dipengaruhi oleh semakin rendahnya kepedulian masyarakat terhadap lingkungan. Hal ini bisa dikarenakan ketidak tahuan masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan juga karena rendahnya peran pemerintah dalam memberikan pendidikan lingkungan di lingkungan masyarakat khususnya didaerah-daerah. Padahal lingkungan yang rusak apabila terus dibiarkan dapat menjadi ancaman bagi kehidupan manusia, karena dapat menjadi penyebab terjadinya bencan alam seperti banjir dan tanah longsor maupun penyebab munculnya berbagai penyakit. Oleh hal itu perlu adanya penanganan yang efektif dan efisien dalam peningkatan kepedulian lingkungan di masyarakat.
Berdasarkan permasalahan diatas penulis mengajukan sebuah penelitian untuk meningkatkan kepedulian lingkungan di masyarakat industri konveksi melalui pendidikan lingkungan hidup.

C.    RUMUSAN MASALAH
1.  Bagaimana meningkatkan rasa kepedulian terhadap lingkungan di masyarakat industri konveksi?

D.    TUJUAN PENELITIAN
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1.      Memberikan pengetahuan tentang lingkungan hidup kepada masyarakat industri konveksi.
2.      Meningkatkan rasa kepedulian terhadap lingkungan di masyarakat industri konveksi.



E.     LANDASAN TEORI
1.      Kepedulian  Lingkungan
Pedili terhadap masalah-masalah lingkungan merupakan bagian terhadap kepedulian lingkungan. Berdasarkan  yang di kemukakan schultz, schrifer tabanico dan khazian (2014), kepedulian lingkungan merupakan  “suatu perasaan seperti khawatir yang berhubungan dengan keyakinan akan adanya masalah lingkungan (Milfont, Duckitt, dan Cameron,  2006).
2.      Industri Konveksi
Konfeksi adalah pakaian yang dibuat secara massal. Konfeksi adalah industri kecil skala rumah tangga yang merupakan tempat pembuatan pakaian jadi seperti kaus, kemeja, celana, jaket dan sebagainya. Sebuah konfeksi biasanya hanya memiliki tidak lebih dari 20 buah mesin jahit dan satu mesin obras (KBBI).
3.      Lingkungan Hidup
Pendidikan lingkungan hidup adalah suatu  proses untuk membangun populasi manusia di dunia yang sadar dan peduli terhadap lingkungan total (keseluruhan) dan segala masalah yang berkaitan dengannya, dan masyarakat yang memiliki pengetahuan, ketrampilan, sikap dan tingkah laku, motivasi serta komitmen untuk bekerja sama , baik secara individu maupun secara kolektif , untuk dapat memecahkan berbagai masalah lingkungan saat ini, dan mencegah timbulnya masalah baru. (UNESCO, Deklarasi Tbilisi, 1977).

F.     KERANGKA BERFIKIR
Lingkungan hidup merupakan tempat berlangsungnya kehidupan makhluk hidup termasuk manusia, yang harus tetap terjaga agar terwujudnya kehidupan yang ideal. Menurut Prof. Dr. Ir. Otto Soemarwoto Lingkungan hidup adalah jumlah semua benda dan kondisi yang ada dalam ruang yang kita tempati yang mempengaruhi kehidupan kita. Seiring perkembangan zaman lingkungan semakin rusak yang diakibatkan oleh aktivitas manusia maupun industri yang tidak ramah lingkungan. Maka perlunya suatu penanganan yang serius dalam pengembalian fungsi lingkungan yang dapat dimulai dari masyarkat.

G.  HIPOTESIS
Dari teori dan rumusan masalah diatas maka hipotesis dari penelitian ini adalah Pendidikan lingkungan hidup dapat meningkatkan kepedulian lingkungan di masyarakat industri konveksi.

J.      METODE PENELITIAN
1.   Populasi dan Sampel
a.       Populasi
Populasi disini merupakan sekumpulan unsur / elemen yang menjadi objek penelitian. Dalam penelitian ini populasinya berjumlah 1806 orang yang diambil dari data bps kabupaten  pemalang tahun 2012 dan ditentukan oleh 4 faktor yaitu :
1.      Isi              : Masyarakat Desa Samong Kec. Ulujami Kab. Pemalang.
2.      Satuan       : Masyarakat yang bekerja dibidang industri konveksi.
3.      Cakupan    : Desa Samong Kec. Ulujami Kab. Pemalang.
4.      Waktu       : Tahun  2014
b.      Sampel
Dalam penelitian ini pengambilan sampel menggunakan metode probability sampling (random sampling) yaitu penarikan sampel secara sederhana dan menggunakan teknik stratified random sampling (pengambilan sampel berdasarkan strata) yaitu dengan kriteria :
1.      Usia
2.      Tingkat pendidikan
3.      Tingkat penghasilan
Kemudian diambil sampel masing-masing dari kriteria berjumlah 25 orang sehingga sampel keseluruhan berjumlah 75 orang.
2.      Variabel Penelitain
a.       Kepedulian lingkungan dengan indikator :
1)      Konsumsi listrik.
2)      Pengelolaan sampah .
3)      Penggunaan air.
4)      Bahan bakar.
5)      Perilaku sehat.
b.      Industri konveksi dengan indikator :
1)      Produk yang dihasilkan.
2)      Jumlah tenaga kerja.
3)      Jumlah dan jenis alat produksi.
4)      Limbah yang dihasilkan.
c.       Pendidikan lingkungan hidup dengan indikator :
1)      Pemahaman & penguasaan materi lingkungan hidup.
2)      Penerapan teori yang telah dipahami.
3.      Teknik  Pengumpulan  Data
Penelitian ini menggunakan beberapa teknik pengumpulan data yaitu :
a.      Teknik Dokumentasi
Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data kependudukan Desa Samong baik untuk pengambilan sampel maupun untuk mendapatkan hasil dari indikator konsumsi listrik pada variabel pertama.
b.      Teknik Observasi
Observasi sering pula disebut sebagai pengamatan, teknik ini digunakan untuk mengetetahui indikator  pengelolaan sampah, penggunaan air, bahan bakar, dan perilaku sehat pada variabel pertama, serta penerapan teori lingkungan hidup pada variabel ke tiga yaitu dengan memberikan tanda check-list pada instrumen yang telah dibuat.
c.       Teknik Wawancara
Teknik ini digunakan untuk memperoleh data variabel kedua yaitu berkaitan dengan industri konveksi yang dijalankan oleh masyarakat baik mengenai produk yang dihasilkan, tenaga kerja, alat produksi maupun limbah produksi.
4.      Teknik Analisis Data
Analisi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis data kualitatif. Analisis data kualitatif merupakan upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data mengorganisasikan data, memilah-milah menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola,menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memusatkan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain (Moleong 2004:248). Dalam bukunya Moloeng (1998:161) pengelolahan dalam penelitian ini dilakukan melalui 4 tahap, yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, penarikan data atau kesimpulan.
a.       Pengumpulan data
Pengumpulan data, yaitu mencari data yang diperlukan dan peneliti mencatat semua data secara objektif dan apa adanya sesuai dengan hasil observasi dan wawancara di lapangan.
b.      Reduksi data
Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstakan, dan transformasi data “kasar” yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi data, yaitu proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan (Miles,1992:16). Reduksi data berlangsung terus-menerus selama proyek yang berorientasi penelitian kualitatif berlangsung. Antisipasi akan adanya reduksi data sudah tampak waktu penelitiannya memutuskan (acapkali tanpa disadari sepenuhnya) kerangka konseptual wilayah penelitian, permasalahan penelitian, dan pendekatan pengumpulan data mana yang dipilihnya. Selama pengumpulan data berlangsung, terjadilan tahapan reduksi selanjutnya (membuat ringkasan, mengkode, menelusur tema, membuat gugus-gugus, membuat partisi, membuat memo).
Reduksi data/transfoemasi ini berlanjut terus sesudah penelian lapangan, sampai laporan akhr lengkap tersusun. Reduksi data merupakan bagian dari analisis. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa hingga kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi.
Dengan “reduksi data” peneliti tidak perlu mengartikannya sebagai kuantifikasi. Data kualitatif dapat disederhanakan dan transformasikan dalam aneka macam cara, yakni: melalui seleksi yang ketat, melalui ringkasan atau uraian singkat, menggolongkan-nya dalam satu pola yang lebih luas, dsb. Kadangkala dapat juga mengubah data ke dalam angka-angka atau peringkat-peringkat, tetapi tindakan ini tidak selalu bijaksana.
c.       Sajian data
Sajian data, yaitu menyajikan sekumpulan informasi yang tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dalam pengambilan tindakan. (Miles,1992:17). Miles membatasi suatu “penyajian” sebagai sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Mereka meyakini bahwa penyajian-penyajian yang lebih baik merupakan suatu cara yang utama bagi analisis kualitatif yang valid, yang meliputi: berbagai jenis matrik, grafik, jaringan dan bagan. Semuanya dirancang guna menggabungkan informasi yang tersusun dalam suatu bentuk yang padu dan mudah diraih. Dengan demikian seorang penganalisis dapat melihat apa yang sedang terjadi, dan menentukan apakah menarik kesimpulan yang benar ataukah terus melangkah melakukan analisis yang menurut saran yang dikisahkan oleh penyajian sebagai sesuatu yang mungkin berguna.
d.      Penarikan kesimpulan atau verifikasi data
Penarikan kesimpulan atau verifikasi data, yaitu langkah terakhir dari analisi data. Dalam penarikan kesimpulan ini harus didasarkan pada reduksi data dan sajian data yang merupakan jawaban atas masalah yang diangkat dalam penelitian. (Miles,1992:17).


  

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2013. Metodologi penelitian. Jakarta : Bumi Aksara
Meliyana, Tjipto Sumadi dan Wuri Handayani. 2013. Gerakan Lingkungan Hidup Dalam Menumbuhkan Kesadaran Lingkungan Masyarakat Belitung. Jakarta : UNJ
Moleong, Lexy. J. 1999. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Rosda Karya
Prathika, Andini Goesty, Adji Samekto, Dwi P Sasongko. 2012. Analisis Penaatan Pemrakarsa Kegiatan Bidang Kesehatan Di Kota Magelang Terhadap Pengelolaan Dan Pemantauan Lingkungan Hidup
Rifki, Afandi. 2013. Integrasi Pendidikan Lingkungan Hidup Melalui Pembelajaran Ips Di Sekolah Dasar Sebagai Alternatif Menciptakan Sekolah Hijau
Sugiyono. 2013. Metodologi Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta

1 komentar: