This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 03 September 2015

Contoh proposal penelitian geografi




UPAYA PENINGKATAN KEPEDULIAN LINGKUNGAN MELALUI PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP PADA MASYARAKAT INDUSTRI KONVEKSI DESA SAMONG KECAMATAN ULUJAMI KABUPATEN PEMALANG TAHUN 2014
Disusun dalam rangka memenuhi tugas Metodologi Penelitian Pendidikan Geografi




Oleh :
Syaefudin Adi Susilo
3201412124




JURUSAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014





PROPOSAL SKRIPSI
Nama        : Syaefudin Adi Susilo
NIM          : 3201412124
Prodi         : Pendidikan Geografi
Jurusan      : Geografi

A.    JUDUL
UPAYA PENINGKATAN KEPEDULIAN LINGKUNGAN MELALUI PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP PADA MASYARAKAT INDUSTRI KONVEKSI DESA SAMONG KECAMATAN ULUJAMI KABUPATEN PEMALANG TAHUN 2014.

B.     LATAR BELAKANG
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain (UU No.32 tahun 2009). Dengan mengacu pada pengertian tersebut lingkungan hidup yang ideal dapat terwujud apabila keseluruhan komponen kehidupan baik benda yang hidup (biotik) maupun benda tak hidup (abiotik) berfungsi secara semestinya.
Seiring dengan perkembangan zaman, keadaan lingkungan justru semakin rusak. Hal ini dikarenakan pembangunan yang dilakukan di berbagai bidang hanya berwawasan ekonomi semata dan belum berwawasan lingkungan, termasuk didalamnya adalah aktivitas sehari-hari manusia yang belum mencerminkan kepedulian terhadap lingkungan, terutama pada masyarakat yang hanya menempuh pendidikan tingkat dasar yang belum memperoleh pendidikan tentang lingkungan hidup.
Pada masyarakat industri konveksi khususnya di Desa Samong Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang, kerusakan lingkungan yang terjadi akibat limbah industri konveksi yang berupa potongan kain perca dan sampah plastik tidak diolah secara optimal yang kebanyakan dibuang untuk dibakar dan juga sebagian dibuang di aliran sungai, padahal dari aktivitas pembakaran sampah tersebut dapat merusak keadaan udara sekitar dan tentunya sampah yang dibuang di aliran sungai dapat menimbulkan pencemaran air.
Kerusakan lingkungan yang terjadi juga dipengaruhi oleh semakin rendahnya kepedulian masyarakat terhadap lingkungan. Hal ini bisa dikarenakan ketidak tahuan masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan juga karena rendahnya peran pemerintah dalam memberikan pendidikan lingkungan di lingkungan masyarakat khususnya didaerah-daerah. Padahal lingkungan yang rusak apabila terus dibiarkan dapat menjadi ancaman bagi kehidupan manusia, karena dapat menjadi penyebab terjadinya bencan alam seperti banjir dan tanah longsor maupun penyebab munculnya berbagai penyakit. Oleh hal itu perlu adanya penanganan yang efektif dan efisien dalam peningkatan kepedulian lingkungan di masyarakat.
Berdasarkan permasalahan diatas penulis mengajukan sebuah penelitian untuk meningkatkan kepedulian lingkungan di masyarakat industri konveksi melalui pendidikan lingkungan hidup.

C.    RUMUSAN MASALAH
1.  Bagaimana meningkatkan rasa kepedulian terhadap lingkungan di masyarakat industri konveksi?

D.    TUJUAN PENELITIAN
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1.      Memberikan pengetahuan tentang lingkungan hidup kepada masyarakat industri konveksi.
2.      Meningkatkan rasa kepedulian terhadap lingkungan di masyarakat industri konveksi.



E.     LANDASAN TEORI
1.      Kepedulian  Lingkungan
Pedili terhadap masalah-masalah lingkungan merupakan bagian terhadap kepedulian lingkungan. Berdasarkan  yang di kemukakan schultz, schrifer tabanico dan khazian (2014), kepedulian lingkungan merupakan  “suatu perasaan seperti khawatir yang berhubungan dengan keyakinan akan adanya masalah lingkungan (Milfont, Duckitt, dan Cameron,  2006).
2.      Industri Konveksi
Konfeksi adalah pakaian yang dibuat secara massal. Konfeksi adalah industri kecil skala rumah tangga yang merupakan tempat pembuatan pakaian jadi seperti kaus, kemeja, celana, jaket dan sebagainya. Sebuah konfeksi biasanya hanya memiliki tidak lebih dari 20 buah mesin jahit dan satu mesin obras (KBBI).
3.      Lingkungan Hidup
Pendidikan lingkungan hidup adalah suatu  proses untuk membangun populasi manusia di dunia yang sadar dan peduli terhadap lingkungan total (keseluruhan) dan segala masalah yang berkaitan dengannya, dan masyarakat yang memiliki pengetahuan, ketrampilan, sikap dan tingkah laku, motivasi serta komitmen untuk bekerja sama , baik secara individu maupun secara kolektif , untuk dapat memecahkan berbagai masalah lingkungan saat ini, dan mencegah timbulnya masalah baru. (UNESCO, Deklarasi Tbilisi, 1977).

F.     KERANGKA BERFIKIR
Lingkungan hidup merupakan tempat berlangsungnya kehidupan makhluk hidup termasuk manusia, yang harus tetap terjaga agar terwujudnya kehidupan yang ideal. Menurut Prof. Dr. Ir. Otto Soemarwoto Lingkungan hidup adalah jumlah semua benda dan kondisi yang ada dalam ruang yang kita tempati yang mempengaruhi kehidupan kita. Seiring perkembangan zaman lingkungan semakin rusak yang diakibatkan oleh aktivitas manusia maupun industri yang tidak ramah lingkungan. Maka perlunya suatu penanganan yang serius dalam pengembalian fungsi lingkungan yang dapat dimulai dari masyarkat.

G.  HIPOTESIS
Dari teori dan rumusan masalah diatas maka hipotesis dari penelitian ini adalah Pendidikan lingkungan hidup dapat meningkatkan kepedulian lingkungan di masyarakat industri konveksi.

J.      METODE PENELITIAN
1.   Populasi dan Sampel
a.       Populasi
Populasi disini merupakan sekumpulan unsur / elemen yang menjadi objek penelitian. Dalam penelitian ini populasinya berjumlah 1806 orang yang diambil dari data bps kabupaten  pemalang tahun 2012 dan ditentukan oleh 4 faktor yaitu :
1.      Isi              : Masyarakat Desa Samong Kec. Ulujami Kab. Pemalang.
2.      Satuan       : Masyarakat yang bekerja dibidang industri konveksi.
3.      Cakupan    : Desa Samong Kec. Ulujami Kab. Pemalang.
4.      Waktu       : Tahun  2014
b.      Sampel
Dalam penelitian ini pengambilan sampel menggunakan metode probability sampling (random sampling) yaitu penarikan sampel secara sederhana dan menggunakan teknik stratified random sampling (pengambilan sampel berdasarkan strata) yaitu dengan kriteria :
1.      Usia
2.      Tingkat pendidikan
3.      Tingkat penghasilan
Kemudian diambil sampel masing-masing dari kriteria berjumlah 25 orang sehingga sampel keseluruhan berjumlah 75 orang.
2.      Variabel Penelitain
a.       Kepedulian lingkungan dengan indikator :
1)      Konsumsi listrik.
2)      Pengelolaan sampah .
3)      Penggunaan air.
4)      Bahan bakar.
5)      Perilaku sehat.
b.      Industri konveksi dengan indikator :
1)      Produk yang dihasilkan.
2)      Jumlah tenaga kerja.
3)      Jumlah dan jenis alat produksi.
4)      Limbah yang dihasilkan.
c.       Pendidikan lingkungan hidup dengan indikator :
1)      Pemahaman & penguasaan materi lingkungan hidup.
2)      Penerapan teori yang telah dipahami.
3.      Teknik  Pengumpulan  Data
Penelitian ini menggunakan beberapa teknik pengumpulan data yaitu :
a.      Teknik Dokumentasi
Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data kependudukan Desa Samong baik untuk pengambilan sampel maupun untuk mendapatkan hasil dari indikator konsumsi listrik pada variabel pertama.
b.      Teknik Observasi
Observasi sering pula disebut sebagai pengamatan, teknik ini digunakan untuk mengetetahui indikator  pengelolaan sampah, penggunaan air, bahan bakar, dan perilaku sehat pada variabel pertama, serta penerapan teori lingkungan hidup pada variabel ke tiga yaitu dengan memberikan tanda check-list pada instrumen yang telah dibuat.
c.       Teknik Wawancara
Teknik ini digunakan untuk memperoleh data variabel kedua yaitu berkaitan dengan industri konveksi yang dijalankan oleh masyarakat baik mengenai produk yang dihasilkan, tenaga kerja, alat produksi maupun limbah produksi.
4.      Teknik Analisis Data
Analisi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis data kualitatif. Analisis data kualitatif merupakan upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data mengorganisasikan data, memilah-milah menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola,menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memusatkan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain (Moleong 2004:248). Dalam bukunya Moloeng (1998:161) pengelolahan dalam penelitian ini dilakukan melalui 4 tahap, yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, penarikan data atau kesimpulan.
a.       Pengumpulan data
Pengumpulan data, yaitu mencari data yang diperlukan dan peneliti mencatat semua data secara objektif dan apa adanya sesuai dengan hasil observasi dan wawancara di lapangan.
b.      Reduksi data
Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstakan, dan transformasi data “kasar” yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi data, yaitu proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan (Miles,1992:16). Reduksi data berlangsung terus-menerus selama proyek yang berorientasi penelitian kualitatif berlangsung. Antisipasi akan adanya reduksi data sudah tampak waktu penelitiannya memutuskan (acapkali tanpa disadari sepenuhnya) kerangka konseptual wilayah penelitian, permasalahan penelitian, dan pendekatan pengumpulan data mana yang dipilihnya. Selama pengumpulan data berlangsung, terjadilan tahapan reduksi selanjutnya (membuat ringkasan, mengkode, menelusur tema, membuat gugus-gugus, membuat partisi, membuat memo).
Reduksi data/transfoemasi ini berlanjut terus sesudah penelian lapangan, sampai laporan akhr lengkap tersusun. Reduksi data merupakan bagian dari analisis. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa hingga kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi.
Dengan “reduksi data” peneliti tidak perlu mengartikannya sebagai kuantifikasi. Data kualitatif dapat disederhanakan dan transformasikan dalam aneka macam cara, yakni: melalui seleksi yang ketat, melalui ringkasan atau uraian singkat, menggolongkan-nya dalam satu pola yang lebih luas, dsb. Kadangkala dapat juga mengubah data ke dalam angka-angka atau peringkat-peringkat, tetapi tindakan ini tidak selalu bijaksana.
c.       Sajian data
Sajian data, yaitu menyajikan sekumpulan informasi yang tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dalam pengambilan tindakan. (Miles,1992:17). Miles membatasi suatu “penyajian” sebagai sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Mereka meyakini bahwa penyajian-penyajian yang lebih baik merupakan suatu cara yang utama bagi analisis kualitatif yang valid, yang meliputi: berbagai jenis matrik, grafik, jaringan dan bagan. Semuanya dirancang guna menggabungkan informasi yang tersusun dalam suatu bentuk yang padu dan mudah diraih. Dengan demikian seorang penganalisis dapat melihat apa yang sedang terjadi, dan menentukan apakah menarik kesimpulan yang benar ataukah terus melangkah melakukan analisis yang menurut saran yang dikisahkan oleh penyajian sebagai sesuatu yang mungkin berguna.
d.      Penarikan kesimpulan atau verifikasi data
Penarikan kesimpulan atau verifikasi data, yaitu langkah terakhir dari analisi data. Dalam penarikan kesimpulan ini harus didasarkan pada reduksi data dan sajian data yang merupakan jawaban atas masalah yang diangkat dalam penelitian. (Miles,1992:17).


  

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2013. Metodologi penelitian. Jakarta : Bumi Aksara
Meliyana, Tjipto Sumadi dan Wuri Handayani. 2013. Gerakan Lingkungan Hidup Dalam Menumbuhkan Kesadaran Lingkungan Masyarakat Belitung. Jakarta : UNJ
Moleong, Lexy. J. 1999. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Rosda Karya
Prathika, Andini Goesty, Adji Samekto, Dwi P Sasongko. 2012. Analisis Penaatan Pemrakarsa Kegiatan Bidang Kesehatan Di Kota Magelang Terhadap Pengelolaan Dan Pemantauan Lingkungan Hidup
Rifki, Afandi. 2013. Integrasi Pendidikan Lingkungan Hidup Melalui Pembelajaran Ips Di Sekolah Dasar Sebagai Alternatif Menciptakan Sekolah Hijau
Sugiyono. 2013. Metodologi Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta

Kamis, 07 Mei 2015

Tata Surya

UNIT 1
TATA SURYA
 





Setelah mencermati materi ini diharapkan kalian dapat:
1.        Menjelaskan tentang teori terbentuknya tata surya
2.        Mengetahui macam-macam benda langit
3.        Menyajikan hasil diskusi tentang planet dalam tata surya
               
Tujuan Pembelajaran





Prawacana
Kegiatan 1
 


Amati gambar dibawah ini !

gambar 1.1 Tata Surya (sumber : google image)
Sebelum mempelajari lebih jauh, ada baiknya kita ketahui dulu apa itu tata surya. Anda pasti pernah mempelajari tentang tata surya sejak Anda sekolah dasar, yang Anda ketahui dulu adalah tata surya memiliki 9 planet.

Kini tata surya hanya memiliki 8 planet. Pluto, dikeluarkan dari daftar planet anggota tata surya kita. Tapi bukan berarti Pluto menghilang, namun kini statusnya adalah planet katai. Jadi, tata surya memiliki 8 planet dengan matahari sebagai pusatnya.
Tahukah kalian bahwa ada hal yang belum banyak diketahui tentang tata surya, diantaranya adalah berikut ini :

  1. Planet tanpa satelit alami: Di tata surya, setidaknya ada 2 planet yang tidak memiliki satelit alami. Tidak paham dengan istilah satelit alami? Satelit alami Bumi adalah Bulan. Kedua planet tersebut adalah Merkurius dan Venus. Penyebab mereka tidak memiliki satelit alami adalah, merkurius tidak memiliki satelit karena jaraknya yang sangat dekat ke matahari sehingga gaya gravitasi matahari akan jauh lebih besar daripada gaya gravitasi merkurius. sehingga kalau saja ada sebuah benda yang mengorbit merkurius, benda tersebut pada akhirnya akan tertarik ke arah matahari. Lalu tentang venus. menurut salah satu teori, dahulu venus memiliki satelit dengan cara yang sama seperti bumi memiliki bulan, yaitu karena adanya benda asing yang menabrak venus lalu serpihannya membentuk satelit. Lalu ada lagi tumbukan kedua. Nah, akibat tumbukan itu arah rotasi venus jadi terbalik dan lambat, dan akibat arah rotasi yang terbalik itu satelitnya jadi bergerak spiral mendekati venus hingga akhirnya hilang tanpa terjadinya tabrakan lagi.
  2. Planet 70% diliputi air: Siapa tidak kenal dengan planet yang satu ini, Planet Bumi. Bumi adalah  satu-satunya planet yang permukaannya adalah (70%) air, sisanya daratan. Bumi juga merupakan planet yang paling cocok bagi manusia. Jarak Bumi dari Matahari adalah 1 SA (Satuan Astronomi) atau sama dengan 150 juta kilometer. Dari jarak tersebut, Bumi menjadi tempat paling ideal untuk kehidupan.
  3. Bagaimana Saturnus bisa memiliki cincin? Terdapat dua teori mengenai asal cincin Saturnus. Teori pertama diusulkan oleh Édouard Roche pada abad ke-19, adalah cincin tersebut merupakan bekas satelit Saturnus yang orbitnya datang cukup dekat dengan Saturnus sehingga pecah akibat kekuatan pasang surut. Variasi teori ini adalah satelit tersebut pecah akibat hantaman dari komet atau asteroid. Teori kedua adalah cincin tersebut bukanlah dari satelit Saturnus, tetapi ditinggalkan dari nebula asal yang membentuk Saturnus. Teori ini tidak diterima masa kini disebabkan cincin Saturnus dianggap tidak stabil melewati periode selama jutaan tahun dan dengan itu dianggap baru terbentuk.
  4. Planet Jupiter adalah Bintang yang gagal? Jupiter merupakan planet terbesar di tata surya, seperti pada foto di atas, Jupiter ratusan kali lebih masif ketimbang Bumi kita. Obyek yang disebut bintang katai coklat atau bintang yang gagal pernah dirujukan ke Jupiter. Bintang katai coklat ini terlalu kecil dan tidak mampu membakar hidrogen di dalam dirinya sehingga tidak bisa dikategorikan sebagai bintang. Tapi cara pembentukannya sama dengan terbentuknya bintang sehingga tidak dapat dikategorikan sebagai planet.

Dari massanya, bintang katai coklat jauh lebih kecil dari sebuah bintang tapi jauh lebih besar dari planet Jupiter dan sering dianggap sebagai obyek pertengahan antara planet dan bintang. Dan kalau sebuah obyek dapat disebut bintang itu massa minimummnya setidaknya 80 kali massa Jupiter untuk bisa membangkitkan pembakaran di inti, maka sebuah katai coklat itu massa minimumnya 13 kali massa Jupiter.
Jawabannya, Jupiter bukan katai coklat  karena pembentukannya berbeda. Katai coklat  kelahirannya sama seperti bintang dari keruntuhan awan gas dan debu antar bintang. Jupiter tidak demikian. Selain itu massa Jupiter berada di bawah massa minimum untuk sebuah obyek digolongkan sebagai katai coklat.
Lalu bagaimana dengan planet lainya? Apa yang kalian ketahui tentang planet-planet tersebut? Kalian dapat mengamati gambar-gambar planet dalam tata surya dibawah ini (gambar 1.2)


Mengamati
Kegiatan 2
 




Amatilah gambar planet-planet dibawah ini



Gambar 1.2 planet planet dalam tata surya (sumber : google image)
Keterangan gambar
:


1.2.1 Planet Merkurius
1.2.2 Planet Venus
1.2.3 Planet Bumi
1.2.4 Planet Mars
1.2.5 Planet Jupiter
1.2.6 Planet Saturnus
1.2.7 Planet Uranus
1.2.8 Planet Neptunus




Menanya
Kegiatan 3
 






Setelah kalian mengamati gambar-gambar diatas lakukanlah aktivitas berikut :
·           Bentuklah 8 kelompok dengan anggota 4-5 orang
·           Setiap kelompok mengamati 1 planet sesuai urutanya
·           Buatlah pertanyaan-pertanyaan tentang apa yang belum kalian ketahui dari gambar diatas




Lembar Kerja
1.....................................................................................................
2.....................................................................................................
3.....................................................................................................
4.....................................................................................................
5.....................................................................................................
6.....................................................................................................

Kegiatan 4
Mengumpulkan data dan informasi
 
Carilah informasi tentang masing-masing planet diatas sesuai dengan kelompok kalian lalu isi tabel berikut ini:

Tabel 1.1 karakteristik planet
No
Planet
Ukuran
Jarak dari matahari
Jumlah satelit
Waktu berevolusi





















Setelah itu carilah informasi tentang teori terbentuknya tata surya menurut para ahli dan isi tabel dibawah ini :
Tabel 1.2 Teori-teori penciptaan tata surya
No
Pencetus (tahun)
Teori yang dihasilkan














Mengasosiasi
Kegiatan 5
 


Diskusikan informasi dan data yang telah kalian peroleh dengan masing-masing anggota kelompok, lalu buat laporan untuk bahan diskusi dikelas dengan susunan sebagai berikut :
1.      Karakteristik planet yang kalian amati
2.      Teori penciptaan tata surya
a.       Teori...............
Kelebihan......
Kelemahan....
b.      Teori..............
Kelebihan.....
Kelemahan...
c.       Teori.............
Kelebihan....
Kelemahan...


Mengkomunikasikan
Kegiatan 6


  • Hasil diskusi yang telah kalian susun pada kegiatan 5, sajikan di depan kelas, atau tampilkan pada papan pajangan di kelasmu!
  • Mintalah tanggapan dari temanmu atas tampilan hasil pekerjaanmu!
  • Mintalah tanggapan dari gurumu atas materi yang kalian presentasikan!
  • Perbaiki laporanmu jika ada saran dari teman atau gurumu  jika saran tersebut lebih tepat!



Kegiatan 7 


Buatlah kesimpulan atas materi pembelajaran yang sudah kalian pelajari ! minimal dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut!
Bagaimana proses terbentuknya tata surya?
Fenomena apa saja yang terdapat pada planet dalam tata surya?

Kegiatan 8

Kalian sudah selesai mempelajari tentang tata surya. Apakah kalian sudah memahami materi tersebut?  
Berilah tanda ceklis dalam kolom 4,3,2 atau 1 pada tabel dibawah ini  sesuai dengan  pendapatmu!
Keterangan : 4 =jika sangat sesuai; 3= jika sesuai; 2= jika tidak sesuai; 1=jika sangat tidak sesuai

Tabel 1.3 Tentang Pemahaman Materi
No
Pernyataan
4
3
2
1
1.
Saya memahami materi pelajaran yang sudah  saya pelajari




2.
Materi pembelajaran yang dipelajari bermanfaat buat saya




3.
Seluruh kegiatan belajar , saya lakukan dengan senang hati





                       
Kegiatan 9
 
Uji kompetensi
Jawablah soal-soal berikut !
1.      Jelaskan proses pembentukan tata surya berdasarkan teori kabut/nebula?
2.      Apa yang kalian ketahui tentang  planet bumi?


Pengayaan :
Agar lebih memahami materi tata surya kalian dapat mendalami membaca buku teks yang telah disediakan oleh sekolah, membaca sumber sumber lain atau melakukan penelusuran di internet (jika tersedia jaringan internet). Hasil pengamatan dapat kalian catat dan tuliskan pada selembar kertas sebagai salah satu tugas, dan kumpulkan kepada guru!

Kunci jawaban :
1.   Teori Kabut disebut juga Teori Nebula. Teori tersebut dikemukakan oleh Immanuel Kant (1755) dan Simon de Laplace (1796).
Dalam teori ini dikemukakan bahwa di jagat raya terdapat gas yang kemudian berkumpul menjadi kabut (nebula). Nebula itu berotasi dengan kecepatan sangat lambat sehingga mulai menyusut. Akibatnya terbentuklah sebuah cakram datar bagian tengahnya.penyusutan berlanjut dan terbentuklah matahari di pusat cakram. Cakram berotasi lebih cepat sehingga bagian tepi-tepi cakram terlepas membentuk gelang-gelang bahan. Kemudian bahan dalam gelang-gelang memadat menjadi planet-planet yang berevolusi mengitari Matahari.

2.   Bumi adalah planet ketiga dari Matahari yang merupakan planet terpadat dan terbesar kelima dari delapan planet dalam Tata Surya. Bumi juga merupakan planet terbesar dari empat planet kebumian Tata Surya. Bumi terkadang disebut dengan dunia atau Planet Biru.

Bumi terbentuk sekitar 4,54 miliar tahun yang lalu, dan kehidupan muncul di permukaannya pada miliar tahun pertama. Biosfer Bumi kemudian secara perlahan mengubah atmosfer dan kondisi fisik dasar lainnya, yang memungkinkan terjadinya perkembangbiakan organisme serta pembentukan lapisan ozon, yang bersama medan magnet Bumi menghalangi radiasi surya berbahaya dan mengizinkan makhluk hidup mikroskopis untuk berkembang biak dengan aman di daratan. Sifat fisik, sejarah geologi, dan orbit Bumi memungkinkan kehidupan untuk bisa terus bertahan.