UPAYA PENINGKATAN
KEPEDULIAN LINGKUNGAN MELALUI
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP PADA MASYARAKAT INDUSTRI KONVEKSI DESA SAMONG
KECAMATAN ULUJAMI KABUPATEN PEMALANG TAHUN 2014
Disusun
dalam rangka memenuhi tugas Metodologi Penelitian Pendidikan Geografi
Oleh
:
Syaefudin Adi Susilo
3201412124
JURUSAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014
PROPOSAL SKRIPSI
Nama : Syaefudin Adi Susilo
NIM : 3201412124
Prodi : Pendidikan Geografi
Jurusan : Geografi
A.
JUDUL
UPAYA
PENINGKATAN KEPEDULIAN LINGKUNGAN
MELALUI
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP PADA MASYARAKAT INDUSTRI KONVEKSI DESA SAMONG
KECAMATAN ULUJAMI KABUPATEN PEMALANG TAHUN 2014.
B.
LATAR
BELAKANG
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang
dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan
perilakunya, yang mempengaruhi
alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk
hidup lain (UU No.32 tahun 2009). Dengan mengacu pada pengertian tersebut
lingkungan hidup yang ideal dapat terwujud apabila keseluruhan komponen
kehidupan baik benda yang hidup (biotik) maupun benda tak hidup (abiotik)
berfungsi secara semestinya.
Seiring dengan perkembangan zaman, keadaan
lingkungan justru semakin rusak. Hal ini dikarenakan pembangunan yang dilakukan
di berbagai bidang hanya berwawasan ekonomi semata dan belum berwawasan
lingkungan, termasuk didalamnya adalah aktivitas sehari-hari manusia yang belum
mencerminkan kepedulian terhadap lingkungan, terutama pada masyarakat yang
hanya menempuh pendidikan tingkat dasar yang belum memperoleh pendidikan tentang
lingkungan hidup.
Pada masyarakat industri konveksi khususnya di
Desa Samong Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang, kerusakan lingkungan yang
terjadi akibat limbah industri konveksi yang berupa potongan kain perca dan
sampah plastik tidak diolah secara optimal yang kebanyakan dibuang untuk
dibakar dan juga sebagian dibuang di aliran sungai, padahal dari aktivitas
pembakaran sampah tersebut dapat merusak keadaan udara sekitar dan tentunya
sampah yang dibuang di aliran sungai dapat menimbulkan pencemaran air.
Kerusakan lingkungan yang terjadi juga
dipengaruhi oleh semakin rendahnya kepedulian masyarakat terhadap lingkungan.
Hal ini bisa dikarenakan ketidak tahuan masyarakat akan pentingnya menjaga
lingkungan juga karena rendahnya peran pemerintah dalam memberikan pendidikan
lingkungan di lingkungan masyarakat khususnya didaerah-daerah. Padahal lingkungan
yang rusak apabila terus dibiarkan dapat menjadi ancaman bagi kehidupan
manusia, karena dapat menjadi penyebab terjadinya bencan alam seperti banjir
dan tanah longsor maupun penyebab munculnya berbagai penyakit. Oleh hal itu
perlu adanya penanganan yang efektif dan efisien dalam peningkatan kepedulian
lingkungan di masyarakat.
Berdasarkan permasalahan diatas penulis
mengajukan sebuah penelitian untuk meningkatkan kepedulian lingkungan di
masyarakat industri konveksi melalui pendidikan lingkungan hidup.
C.
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana meningkatkan
rasa kepedulian terhadap lingkungan di masyarakat industri konveksi?
D.
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan yang ingin dicapai
dalam penelitian ini adalah :
1.
Memberikan pengetahuan
tentang lingkungan hidup kepada masyarakat industri konveksi.
2.
Meningkatkan rasa
kepedulian terhadap lingkungan di masyarakat industri konveksi.
E.
LANDASAN TEORI
1.
Kepedulian Lingkungan
Pedili terhadap
masalah-masalah lingkungan merupakan bagian terhadap kepedulian lingkungan.
Berdasarkan yang di kemukakan schultz,
schrifer tabanico dan khazian (2014), kepedulian lingkungan merupakan “suatu perasaan seperti khawatir yang
berhubungan dengan keyakinan akan adanya masalah lingkungan (Milfont, Duckitt,
dan Cameron, 2006).
2.
Industri Konveksi
Konfeksi adalah pakaian
yang dibuat secara massal. Konfeksi adalah industri kecil skala rumah tangga
yang merupakan tempat pembuatan pakaian jadi seperti kaus, kemeja, celana,
jaket dan sebagainya. Sebuah konfeksi biasanya hanya memiliki tidak lebih dari
20 buah mesin jahit dan satu mesin obras (KBBI).
3.
Lingkungan Hidup
Pendidikan lingkungan
hidup adalah suatu proses untuk
membangun populasi manusia di dunia yang sadar dan peduli terhadap lingkungan
total (keseluruhan) dan segala masalah yang berkaitan dengannya, dan masyarakat
yang memiliki pengetahuan, ketrampilan, sikap dan tingkah laku, motivasi serta
komitmen untuk bekerja sama , baik secara individu maupun secara kolektif ,
untuk dapat memecahkan berbagai masalah lingkungan saat ini, dan mencegah
timbulnya masalah baru. (UNESCO, Deklarasi Tbilisi, 1977).
F.
KERANGKA BERFIKIR
Lingkungan hidup merupakan tempat
berlangsungnya kehidupan makhluk hidup termasuk manusia, yang harus tetap terjaga agar terwujudnya
kehidupan yang ideal. Menurut
Prof. Dr. Ir. Otto Soemarwoto Lingkungan hidup adalah jumlah semua benda
dan kondisi yang ada dalam ruang yang kita tempati yang mempengaruhi kehidupan
kita. Seiring perkembangan
zaman lingkungan semakin rusak yang diakibatkan oleh aktivitas manusia maupun
industri yang tidak ramah lingkungan. Maka perlunya suatu penanganan yang
serius dalam pengembalian fungsi lingkungan yang dapat dimulai dari masyarkat.
G. HIPOTESIS
Dari
teori dan rumusan masalah diatas maka hipotesis dari penelitian ini adalah Pendidikan lingkungan hidup dapat meningkatkan
kepedulian lingkungan di masyarakat industri konveksi.
J.
METODE PENELITIAN
1.
Populasi dan Sampel
a.
Populasi
Populasi disini merupakan
sekumpulan unsur / elemen yang menjadi objek penelitian. Dalam penelitian ini
populasinya berjumlah 1806 orang yang diambil dari data bps kabupaten pemalang tahun 2012 dan ditentukan oleh 4
faktor yaitu :
1.
Isi : Masyarakat Desa Samong Kec.
Ulujami Kab. Pemalang.
2.
Satuan : Masyarakat yang bekerja dibidang
industri konveksi.
3.
Cakupan : Desa Samong Kec. Ulujami Kab. Pemalang.
4.
Waktu : Tahun
2014
b.
Sampel
Dalam penelitian ini
pengambilan sampel menggunakan metode probability sampling (random
sampling) yaitu penarikan sampel secara sederhana dan menggunakan teknik
stratified random sampling (pengambilan sampel berdasarkan strata) yaitu
dengan kriteria :
1.
Usia
2.
Tingkat pendidikan
3.
Tingkat penghasilan
Kemudian diambil sampel
masing-masing dari kriteria berjumlah 25 orang sehingga sampel keseluruhan
berjumlah 75 orang.
2.
Variabel Penelitain
a.
Kepedulian lingkungan
dengan indikator :
1)
Konsumsi listrik.
2)
Pengelolaan sampah .
3)
Penggunaan air.
4)
Bahan bakar.
5)
Perilaku sehat.
b.
Industri konveksi dengan
indikator :
1)
Produk yang dihasilkan.
2)
Jumlah tenaga kerja.
3)
Jumlah dan jenis alat produksi.
4)
Limbah yang dihasilkan.
c.
Pendidikan lingkungan
hidup dengan indikator :
1)
Pemahaman &
penguasaan materi lingkungan hidup.
2)
Penerapan teori yang
telah dipahami.
3.
Teknik Pengumpulan
Data
Penelitian
ini menggunakan beberapa teknik pengumpulan data yaitu :
a.
Teknik
Dokumentasi
Teknik ini digunakan
untuk mendapatkan data kependudukan Desa Samong baik untuk pengambilan sampel
maupun untuk mendapatkan hasil dari indikator konsumsi listrik pada variabel
pertama.
b.
Teknik
Observasi
Observasi sering pula disebut
sebagai pengamatan, teknik ini digunakan untuk mengetetahui indikator pengelolaan sampah, penggunaan air, bahan
bakar, dan perilaku sehat pada variabel pertama, serta penerapan teori
lingkungan hidup pada variabel ke tiga yaitu dengan memberikan tanda check-list pada instrumen yang telah
dibuat.
c.
Teknik Wawancara
Teknik ini digunakan
untuk memperoleh data variabel kedua yaitu berkaitan dengan industri konveksi
yang dijalankan oleh masyarakat baik mengenai produk yang dihasilkan, tenaga
kerja, alat produksi maupun limbah produksi.
4.
Teknik Analisis Data
Analisi yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode analisis data kualitatif. Analisis data
kualitatif merupakan upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data
mengorganisasikan data, memilah-milah menjadi satuan yang dapat dikelola,
mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola,menemukan apa yang penting dan
apa yang dipelajari, dan memusatkan apa yang dapat diceritakan kepada orang
lain (Moleong 2004:248). Dalam
bukunya Moloeng (1998:161) pengelolahan dalam penelitian ini dilakukan melalui
4 tahap, yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, penarikan data
atau kesimpulan.
a.
Pengumpulan data
Pengumpulan data, yaitu
mencari data yang diperlukan dan peneliti mencatat semua data secara objektif
dan apa adanya sesuai dengan hasil observasi dan wawancara di lapangan.
b.
Reduksi data
Reduksi data diartikan
sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan,
pengabstakan, dan transformasi data “kasar” yang muncul dari catatan-catatan
tertulis di lapangan. Reduksi data, yaitu proses pemilihan, pemusatan perhatian
pada penyederhanaan, pengabstrakan, transformasi data kasar yang muncul dari
catatan-catatan tertulis di lapangan (Miles,1992:16). Reduksi data berlangsung
terus-menerus selama proyek yang berorientasi penelitian kualitatif
berlangsung. Antisipasi akan adanya reduksi data sudah tampak waktu
penelitiannya memutuskan (acapkali tanpa disadari sepenuhnya) kerangka
konseptual wilayah penelitian, permasalahan penelitian, dan pendekatan
pengumpulan data mana yang dipilihnya. Selama pengumpulan data berlangsung,
terjadilan tahapan reduksi selanjutnya (membuat ringkasan, mengkode, menelusur
tema, membuat gugus-gugus, membuat partisi, membuat memo).
Reduksi data/transfoemasi
ini berlanjut terus sesudah penelian lapangan, sampai laporan akhr lengkap
tersusun. Reduksi
data merupakan bagian dari analisis. Reduksi data merupakan suatu bentuk
analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak
perlu, dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa hingga
kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi.
Dengan “reduksi data”
peneliti tidak perlu mengartikannya sebagai kuantifikasi. Data kualitatif dapat
disederhanakan dan transformasikan dalam aneka macam cara, yakni: melalui
seleksi yang ketat, melalui ringkasan atau uraian singkat, menggolongkan-nya
dalam satu pola yang lebih luas, dsb. Kadangkala dapat juga mengubah data ke
dalam angka-angka atau peringkat-peringkat, tetapi tindakan ini tidak selalu
bijaksana.
c.
Sajian data
Sajian data, yaitu
menyajikan sekumpulan informasi yang tersusun yang memberi kemungkinan adanya
penarikan kesimpulan dalam pengambilan tindakan. (Miles,1992:17). Miles membatasi suatu “penyajian” sebagai
sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan
kesimpulan dan pengambilan tindakan. Mereka meyakini bahwa penyajian-penyajian
yang lebih baik merupakan suatu cara yang utama bagi analisis kualitatif yang
valid, yang meliputi: berbagai jenis matrik, grafik, jaringan dan bagan.
Semuanya dirancang guna menggabungkan informasi yang tersusun dalam suatu
bentuk yang padu dan mudah diraih. Dengan demikian seorang penganalisis dapat
melihat apa yang sedang terjadi, dan menentukan apakah menarik kesimpulan yang
benar ataukah terus melangkah melakukan analisis yang menurut saran yang
dikisahkan oleh penyajian sebagai sesuatu yang mungkin berguna.
d.
Penarikan kesimpulan atau
verifikasi data
Penarikan kesimpulan atau
verifikasi data, yaitu langkah terakhir dari analisi data. Dalam penarikan
kesimpulan ini harus didasarkan pada reduksi data dan sajian data yang
merupakan jawaban atas masalah yang diangkat dalam penelitian. (Miles,1992:17).
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2013. Metodologi
penelitian. Jakarta : Bumi Aksara
Meliyana, Tjipto Sumadi dan Wuri Handayani. 2013.
Gerakan Lingkungan Hidup Dalam Menumbuhkan Kesadaran Lingkungan Masyarakat
Belitung. Jakarta : UNJ
Moleong, Lexy. J. 1999. Metodologi
Penelitian Kualitatif. Bandung : Rosda Karya
Prathika, Andini Goesty, Adji Samekto, Dwi P
Sasongko. 2012. Analisis Penaatan Pemrakarsa Kegiatan Bidang Kesehatan Di
Kota Magelang Terhadap Pengelolaan Dan Pemantauan Lingkungan Hidup
Rifki, Afandi. 2013. Integrasi Pendidikan
Lingkungan Hidup Melalui Pembelajaran Ips Di Sekolah Dasar Sebagai Alternatif
Menciptakan Sekolah Hijau
Sugiyono. 2013. Metodologi Penelitian
Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung :
Alfabeta
http://www.artikellingkunganhidup.com/4-parameter-pencemaran-lingkungan.html diakses
pada 30 November 2014 pukul 13.09 WIB
http://www.artikellingkunganhidup.com/5-hal-yang-tercakup-dalam-studi-amdal.html diakses
pada 30 November 2014 pukul 13.44 WIB
http://www.artikellingkunganhidup.com/apa-yang-bisa-kita-lakukan-untuk-melindungi-melestarikan-lingkungan.html diakses
pada 30 November 2014 pukul 13.18 WIB