A. LUAS DAN BATAS
TERITORIAL INDONESIA
Indonesia
adalah Negara kepulauan di Asia Tenggara yang memiliki 13.487 pulau besar dan
kecil, sekitar 6.000 di antaranya tidak berpenghuni, yang menyebar di sekitar
katulistiwa, yang memberikan cuaca tropis. Posisi Indonesia terletak pada
koordinat 60 LU – 110 LS dan 950 BT – 1410
BT. Serta terletak di antara dua benua dan dua samudera.
Wilayah
Indonesia terbentang sepanjang 3.977 mil di antara samudera hindia dan samudera
pasifik. Luas daratan Indonesia adalah 1.922.570 km2 dan luas
perairannya 3.257.483 km2. Pulau terpadat penduduknya adalah pulau
jawa,dimana setengah populasi Indonesia bermukim. Indonesia terdiri dari 5
pulau besar, yaitu: Kalimantan, Jawa, Sumatera, Sulawesi, dan Papua. Batas
wilayah Indonesia diukur dari kepulauan dengan menggunakan teritorial laut 12
mil laut serta zona ekonomi eksklusif 200 mil laut searah penjuru mata angin.
Batas-batas wilayah Indonesia:
Utara : Negara Malaysia,
Singapura, Filipina, dan Laut Cina Selatan.
Selatan : Australia, Timor Leste, dan
Samudera Indonesia
Barat : Samudera Indonesia
Timur : Papua Nugini, Timor Leste,
dan Samudera Pasifik
Kondisi Geografis
Indonesia
memiliki bentang alam atau bentuk permukaan bumi yang ada di daratan
berbeda-beda. Ada yang disebut dataran tinggi, daratan rendah dan pantai.
Daerah-daerah tersebut tentunya dapat diketahui dari letak suatu wilayah,
antara lain sebagai berikut:
a.
Posisi
daerah tersebut terhadap tempat atau daerah lain.
b.
Kehidupan
penduduk yang ada di daerah tersebut.
c.
Latar
belakang sejarah dan pengaruh yang pernah ada atau akan ada terhadap daerah
tersebut.
Letak
Fisiografis
Letak fisiografis adalah letak suatu tempat berdasarkan segi
fisiknya, seperti dari segi garis lintang dan garis bujur, posisi dengan daerah
lain, batuan dalam bumi, relief permukaan bumi, serta kaitannya dengan laut.
Letak fisiografis ini meliputi:
Letak
Astronomis
Letak astronomis yaitu letak suatu tempat berdasarkan
koordinat garis lintang dan garis bujurnya. Letak astronomis Indonesia 60
LU – 110 LS dan 950 BT – 1410 BT. Letak
astronomis ini menyebabkan Indonesia memiliki iklim tropis yang sangat membawa
keuntungan bagi Negara Indonesia. Keuntungan yang di dapat Indonesia dengan
letak astronomis tersebut adalah memiliki curah hujan yang tinggi dan
penyinaran matahari sepanjang tahun. Lahan-lahan pertanian sangat bergantung
pada curah hujan yang tinggi dan penyinaran matahari, sehingga dapat memberikan
kesuburan pada lahan pertanian.Dengan demikian memiliki ekonomis yang tinggi. Selain
itu, wilayah Indonesia juga banyak terjadi penguapan sehingga kelembapan udara
cukup tinggi. Hal ini sangat menguntungkan Indonesia untuk bercocok tanam
ataupun aktivitas dalam segala bidang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Letak
Geografis
Letak geografis yaitu letak suatu tempat dilihat dari
kenyataan di muka bumi atau letak suatu tempat dalam kaitannya dengan daerah
lain disekitarnya. Letak geografis disebut juga letak relative, disebut
relative karena posisinya ditentukan oleh fenomena-fenomena geografis yang
membatasinya, misalnya gunung, sungai, lautan, benua, dan samudera.
Secara geografis Indonesia terletak di antara dua benua dan
dua samudera, yaitu benua Asia dan benua Australia.Sedangkan samudera yang
membatasi adalah Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Letak geografis ini
sangat berpengaruh terhadap keberadaan wilayah Indonesia, baik dilihat dari
kenyataan fisik dan sosialmaupun ekonomi dan politik.
Letak
Geologis
Letak geologis ialah letak suatu daerah atau Negara
berdasarkan struktur batu-batuan yang ada pada kulit buminya.Letak geologis
Indonesia dapat terlihat dari beberapa sudut, yaitu dari sudut formasi
geologinya, keadaan batuannya, dan jalur-jalur pegunungannya.Indonesia terletak
pada pertemuan dua pegunungan muda, yaitu sirkum Pasifik dan sirkum
Mediterania. Oleh karena itu di Indonesia:
a. Terdapat banyak gunung berapi yang
dapat menyuburkan tanah.
b. Sering terjadi gempa bumi.
Terdapat
bukit-bukit tersier yang kaya akan barang tambang, seperti minyak bumi, batu
bara dan bauksit.
Letak Geomorfologi
Letak geomorfologi yaitu letak suatu tempat berdasarkan
tinggi rendahnya tempat tersebut terhadap permukaan laut atau dilihat dari
bentuk permukaan bumi.Letak geomorfologi Indonesia sangat bervariatif.
Perbedaan letak geomorfologis mempunyai pengaruh yang bermacam-macam, misalnya:
a. Adanya suhu yang berbeda-beda sangat
berpengaruh terhadap jenis tanaman.
b. Menentukan ada tidaknya
mineral-mineral yang dikandung oleh batuan-batuan.
c. Menentukan kepadatan penduduk,
misalnya tempat-tempat yang morfologi daratannya berbukit-bukit atau terjal
kepadatan penduduknya kecil.
d. Perlu memperhitungkan morfologi
daerah sebelum membangun bangunan-bangunan, jembatan-jembatan, gedung-gedung,
dan jalan-jalan raya.
Letak Maritim
Letak maritim yaitu letak suatu tempat ditinjau dari keadaan
kelautan di sekitarnya, yakni apakah tempat itu dekat atau jauh dari laut serta
apakah sebagian atau seluruhnya dilingkupi oleh laut, dan sebagainya. Letak
maritime atau letak kelautan Indonesia sangat baik sebab wilayahnya yang
berbentuk kepulauan dikelilingi oleh tiga laut besar, yakni bagian timur
Indonesia berhadapan langsung dengan Samudera Pasifik, bagian selatan Indonesia
berhadapandengan Samudera Indonesia, dan bagian utara Indonesia berhadapan
dengan Laut Cina Selatan.
Letak maritime yang demikian tentu saja membawa akibat yang
baik untuk Indonesia, misalnya adanya usaha atau kegiatan dibidang pelayaran,
perikanan, serta pelabuhan di wilayah Indonesia.Menyebabkan Indonesia mempunyai
potensi ekonomi yang besar untuk dikembangkan, dan Indonesia mempunyai posisi
penting dalam percaturan politik dunia.
B. POTENSI
FISIK DAN SOSIAL INDONESIA
Potensi
Fisik
Pengertian Sumber Daya Alam
Sumber
daya (resources) menurut UU Lingkungan Hidup No.4 Tahun 1982 dapat
dikelompokkan menjadi empat kategori utama, yaitu:
1. sumber daya manusia;
2. sumber daya alam hayati;
3. sumber daya alam nonhayati;
4. sumber daya buatan.
Sumber
daya alam (natural resources) adalah unsur-unsur lingkungan alam yang
diperlukan manusia untuk memenuhi kebutuhan serta meningkatkan kesejahteraan
hidupnya. Sumber daya alam merupakan semua kekayaan alam, baik berupa makhluk
hidup maupun benda mati yang terdapat di bumi dan dapat dimanfaatkan dalam
memenuhi kebutuhan hidup manusia. Kekayaan alam di muka bumi beranekaragam,
baik berupa benda yang langsung dapat dimanfaatkan maupun benda yang harus
diolah terlebih dahulu sebelumnya.
Klasifikasi
Sumber Daya Alam
Sumber daya alam yang terdapat di alam harus dikelompokkan
atau digolongkan agar memudahkan pemahaman mengenai sifat-sifat sumber daya
tersebut. Selain itu, klasifikasi sumber daya alam mempermudah dalam
merencanakan pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya tersebut agar tidak cepat
habis, namun dapat memberi manfaat yang optimal bagi kehidupan manusia. Sumber
daya alam berdasarkan bentuknya dapat dikelompokkan ke dalam lima kelompok,
yaitu sebagai berikut.
1. Sumber daya lahan atau tanah
2. Sumber daya hutan
3. Sumber daya air
4. Sumber daya laut
5. Sumber daya mineral
Sumber
daya alam berdasarkan ketersediaannya dapat dikelompokkan ke dalam dua
kelompok, yaitu sebagai berikut.
a. Sumber daya alam yang tidak dapat
diperbarui atau sumber daya alam yang akan habis dipakai (exhaustible
resources), mencakup sumber daya energi dan mineral.
b. Sumber daya alam yang dapat
diperbarui atau sumber daya alam yang
tidak akan habis dipakai (renewable resources), seperti sinar matahari dan
tanah
Potensi Sosial
Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia (SDM) ialah segala potensi dan kemampuan
yang ada pada diri manusia yang dapat dimanfaatkan bagi kepentingan dan kelangsungan
kehidupan manusia itu sendiri. Dengan segala kemampuan dan potensi yang
dimilikinya itu, manusia memegang peranan penting dalam mengelola suatu daerah.
Hal ini bukan hanya faktor alam saja yang berpengaruh dan menguntungkan manusia
dalam mengolah lahan, melainkan juga faktor manusia itu sendiri. Jadi,
interaksi antar alam dengan manusia, disamping ditentukan oleh faktor alam,
juga ditentukan oleh faktor manusianya, yang didalamnya mencakup kuantitas
beserta kualitasnya.
a. Jumlah penduduk
Jumlah
penduduk adalah keadaan atau banyaknya orang yang mendiami suatu tempat.
Banyaknya penduduk yang di suatu tempat dapat diketahui dengan cara sensus,
registrasi, dan survey.
b. Kepadatan penduduk
Kepadatan
penduduk dihitung dengan membagi jumlah pendudukdengan luas area dimana mereka
tinggal.
Dari sekitar 6,5 miliar penduduk
dunia, 4 miliar di antaranya tinggal di Asia. Tujuh dari sepuluh negara
berpenduduk terbanyak di dunia berada di Asia (meski Rusia juga terletak di
Eropa).
C. POTENSI
FISIK GEOGRAFIS UNTUK KETAHANAN PANGAN
Pengertian
Ketahanan Pangan
Definisi dan
paradigma ketahanan pangan
terus mengalami perkembangan sejak
adanya Conference of Food and
Agriculture tahum 1943 yang mencanangkan konsep secure, adequate and suitable supply
of food for everyone”. Definisi
ketahanan pangan sangat bervariasi,
namun umumnya mengacu definisi dari
Bank Dunia (1986) dan Maxwell dan Frankenberger
(1992) yakni “akses
semua orang setiap
saat pada pangan yang cukup
untuk hidup sehat (secure access at all times to sufficient food for a
healthy life). Studi pustaka yang dilakukan oleh IFPRI
(1999) diperkirakan terdapat 200 definisi dan 450 indikator
tentang ketahanan pangan (Weingärtner, 2000).
Berdasarkan definisi tersebut dapat
ditarik kesimpulan bahwa ketahanan pangan memiliki 5 unsur yang harus dipenuhi
:
1. Berorientasi pada rumah tangga dan
individu
2. Dimensi watu setiap saat pangan tersedia dan dapat diakses
3. Menekankan pada akses pangan rumah tangga dan individu, baik
fisik, ekonomi dan sosial
4. Berorientasi pada pemenuhan gizi
5. Ditujukan untuk hidup sehat dan
produktif
Di
Indonesia sesuai dengan Undang-undang No. 7 Tahun 1996,
pengertian ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah
tangga yang tercermin dari: (1) tersedianya pangan secara cukup, baik
dalam jumlah maupun mutunya; (2) aman;
(3) merata; dan (4)
terjangkau. Dengan pengertian
tersebut, mewujudkan ketahanan pangan dapat lebih dipahami sebagai
berikut:
1. Terpenuhinya pangan
dengan kondisi ketersediaan
yang cukup, diartikan
ketersediaan pangan dalam arti luas, mencakup pangan yang berasal dari
tanaman, ternak, dan ikan
untuk memenuhi kebutuhan
atas karbohidrat, protein,
lemak, vitamin dan mineral
serta turunannya, yang
bermanfaat bagi pertumbuhan kesehatan manusia.
2. Terpenuhinya pangan
dengan kondisi yang
aman, diartikan bebas
dari cemaran biologis, kimia, dan
benda lain yang dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan
manusia, serta aman dari kaidah agama.
3. Terpenuhinya pangan dengan kondisi
yang merata, diartikan pangan yang
harus tersedia setiap saat dan merata di seluruh tanah air.
Terpenuhinya pangan
dengan kondisi terjangkau,
diartikan pangan mudah diperoleh rumah tangga dengan harga
yang terjangkau.
Sub Sistem Ketahanan Pangan
Sub sistem
ketahanan pangan terdiri
dari tiga sub
sistem utama yaitu ketersediaan, akses,
dan penyerapan pangan,
sedangkan status gizi
merupakan outcome dari ketahanan
pangan. Ketersediaan, akses,
dan penyerapan pangan
merupakan sub sistem
yang harus dipenuhi
secara utuh. Salah
satu subsistem tersebut tidak
dipenuhi maka suatu
negara belum dapat
dikatakan mempunyai ketahanan
pangan yang baik. Walaupun pangan tersedia cukup di tingkat nasional dan
regional, tetapi jika akses individu untuk memenuhi kebutuhan pangannya tidak
merata, maka ketahanan pangan masih dikatakan rapuh.
Secara rinci
penjelasan mengenai sub sistem
tersebut dapat diuraikan
sebagai berikut :
1. Ketersediaan Pangan (Food Availability)
Yaitu
ketersediaan pangan dalam jumlah yang cukup
aman dan bergizi untuk semua orang dalam suatu negara baik yang berasal
dari produksi sendiri,
impor, cadangan pangan
maupun bantuan pangan. Ketersediaan
pangan ini harus
mampu mencukupi pangan
yang didefinisikan sebagai
jumlah kalori yang
dibutuhkan untuk kehidupan
yang aktif dan
sehat.
2. Akses Pangan (Food Access)
Yaitu kemampuan
semua rumah tangga
dan individu dengan
sumber daya yang dimilikinya
untuk memperoleh pangan
yang cukup untuk kebutuhan
gizinya yang dapat
diperoleh dari produksi
pangannya sendiri, pembelian ataupun
melalui bantuan pangan.
Akses rumah tangga
dan individu terdiri dari akses ekonomi, fisik dan sosial. Akses ekonomi
tergantung pada pendapatan,
kesempatan kerja dan
harga. Akses fisik
menyangkut tingkat isolasi daerah (sarana
dan prasarana distribusi),
sedangkan akses sosial
menyangkut tentang preferensi pangan.
3. Penyerapan Pangan (Food Utilization)
yaitu penggunaan
pangan untuk kebutuhan hidup
sehat yang meliputi kebutuhan energi dan gizi, air dan kesehatan lingkungan. Efektifitas
dari penyerapan pangan
tergantung pada pengetahuan rumahtangga/individu, sanitasi
dan ketersediaan air,
fasilitas dan layanan kesehatan, serta penyuluhan gisi dan pemeliharaan balita.
4. Stabilitas (Stability)
Merupakan
dimensi waktu dari ketahanan pangan yang terbagi
dalam kerawanan pangan
kronis (chronic food insecurity) dan
kerawanan pangan sementara (transitory
food insecurity). Kerawanan
pangan kronis adalah ketidakmampuan untuk memperoleh kebutuhan
pangan setiap saat, sedangkan kerawanan pangan
sementara adalah kerawanan pangan
yang terjadi secara sementara yang diakibatkan karena masalah kekeringan
banjir, bencana, maupun konflik social.
5. Status Gizi (Nutritional Status)
adalah outcome
ketahanan pangan yang merupakan cerminan dari kualitas hidup
seseorang. Umumnya satus gizi ini diukur dengan angka harapan hidup, tingkat gizi balita dan kematian bayi.
Sistem ketahanan
pangan di Indonesia secara komprehensif
meliputi empat sub-sistem, yaitu:
1. ketersediaan pangan
dalam jumlah dan
jenis yang cukup
untuk seluruh penduduk,
2. distribusi pangan yang lancar dan
merata.
3. konsumsi pangan setiap individu
yang memenuhi kecukupan gizi
seimbang.
4. status gizi
masyarakat. Dengan demikian,
sistem ketahanan pangan
dan gizi tidak hanya menyangkut soal
produksi, distribusi, dan
penyediaan pangan ditingkat makro (nasional dan regional).
tetapi juga menyangkut aspek mikro,
yaitu akses pangan di tingkat rumah
tangga dan individu
serta status gizi
anggota rumah tangga,
terutama anak dan ibu hamil
dari rumah tangga miskin. Meskipun secara konseptual
pengertian ketahanan pangan meliputi aspek mikro, namun dalam pelaksanaan
sehari-hari masih sering ditekankan pada aspek makro yaitu ketersediaan pangan.
D. POTENSI
GEOGRAFIS UNTUK PENYEDIAAN BAHAN INDUSTRI
(belum)
E. POTENSI
GEOGRAFIS UNTUK ENERGI ALTERNATIF
Sumber daya alam yang tidak dapat
diperbarui (unrenewable resources) adalah sumber daya alam yang akan habis dan
tidak dapat kembali lagi setelah dipakai atau dikonsumsi selama kurun waktu
tertentu. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui dapat dikelompok kan ke dalam sumber daya energi dan sumber
daya mineral.
Sumber Daya Energi
Sumber
daya energi adalah sumber daya yang menghasilkan energi panas atau listrik yang
sangat dibutuhkan bagi kehidupan manusia.Sumber daya energi yang tidak dapat
diperbarui, diantaranya batubara, minyak bumi, gas bumi, dan panas bumi.
Batubara
Batubara
banyak ditemukan di belahan bumi utara, sedangkan di daerah tropika dan belahan
bumi selatan ketersediaannya tidak terlalu banyak.Negara penghasil batubara
terbesar adalah Uni-Eropa dan Amerika Serikat.
Potensi
batubara di Indonesia diperkirakan sebesar 36 miliar ton yang tersebar di wilayah
Sumatra 67,83%, Kalimantan 31,64%, dan pulau lain (Jawa, Sulawesi, dan Papua)
0,53%.
Produksi
batubara Indonesia pada 1997 mencapai 54,80 juta ton. Produksi tersebut
sebagian besar untuk diekspor, sedangkan sisanya difungsikan untuk mencukupi
kebutuhan dalam negeri.Negara tujuan ekspor batubara Indonesia antara lain ke
Jepang (10 juta ton), Taiwan (7 juta ton), Korea Selatan, Belanda, dan
Thailand.
Batubara
digunakan sebagai sumber energi dalam berbagai keperluan industri.Misalnya,
untuk kepentingan bahan bakar industri semen, pembangkit listrik tenaga uap
(PLTU), pembakaran batu gamping, batu bata, dan genting.
Batubara
termasuk bahan bakar fosil karena terbentuk dari sisa-sisa tumbuhan yang
mengendap selama jutaan tahun yang lalu.Ada dua teori yang dapat menjelaskan
tentang terbentuknya batubara di alam, yaitu sebagai berikut.
1. Teori Insitu, yaitu teori yang
menyatakan bahwa sisa-sisa tumbuhan yang telah mati langsung tertutup oleh
lapisan sedimen serta mengalami proses
coalification (proses pembentukan lapisan batubara).
2. Teori Drift, yaitu teori yang
menyatakan bahwa sisa-sisa tumbuhan terangkut oleh air dan terkumpul di suatu
tempat, kemudian tertutup oleh batuan sedimen dan mengalami proses
coalification.
Minyak Bumi
Minyak bumi
merupakan salah satu bahan bakar dan sumber energi yang sangat penting. Untuk
Indonesia, minyak bumi masih menjadi andalan perolehan devisa negara sehingga
naik turunnya harga minyak bumi sangat berpengaruh pada seluruh sektor
perekonomian masyarakat.
Potensi
minyak bumi di Indonesia terdapat di 60 cekungan. Cekungan yang banyak
mengandung minyak bumi adalah cekungan yang terdiri atas sedimen tersier. Di Indonesia, cekungan
sedimen tersier terdapat di dua wilayah yaitu wilayah barat dan wilayah timur.
Pengolahan
minyak bumi dapat dikelompokkan menjadi empat jenis, yaitu bahan bakar minyak,
bahan bakar nonminyak, LPG, dan petrokimia.
1. Bahan bakar minyak (BBM), di
antaranya JP (Jet Propellant) 4 dan 5, Super TT (Tanpa Timbal), Avgas (Aviation
gasoline), Avtur (Aviation turbine fuel), Premium, Mogas (Motor gasoline),
minyak tanah (kerosin), dan gas minyak diesel (diesel gas oil).
2. Bahan bakar nonminyak, di antara
minyak pelumas (lubricants). Minyak pelumas merupakan cairan berat yang
dihasilkan dari pengilangan minyak dan digunakan sebagai pelumas mesin.
3. LPG (liquefied petroleum gas), yaitu
gas yang terdapat pada reservoir (cekungan sedimen tersier) yang proses
pembentukannya bersamaan dengan pembentukan minyak bumi. Gas tersebut kemudian
dikemas dalam bentuk cair yang disebut LPG (liquefied petroleum gas) dan
digunakan sebagai bahan bakar kompor gas atau kendaraan bermotor.
4. Petrokimia, yaitu sisa hasil
pengolahan minyak bumi yang terakhir yang berupa bitumen (aspal) dan lilin.
Aspal banyak digunakan untukpembuatan jalan, tanggul, bangunan air, bahan
isolasi, pelapis anti korosi pada logam, dan bahan campuran pembuatan briket
batubara. Adapun lilin banyak digunakan untuk penerangan, kertas pembungkus,
semir, pengkilap lantai, dan meubel.
Berdasarkan
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1971, pengelolaan tambang minyak bumi di Indonesia
dilakukan oleh Pertamina (Perusahaan Tambang Minyak Nasional). Undang-undang
tersebut menyatakan bahwa Pertamina merupakan satu-satunya perusahaan negara
yang ditunjuk untuk melakukan eksplorasi, eksploitasi, pengolahan,
pengangkutan, dan penjualan minyak dan gas di seluruh wilayah Indonesia.
Gas Bumi
Cadangan
gas bumi biasanya ditemukan bersamaan dengan kegiatan eksplorasi minyak bumi,
baik dalam bentuk associated gas maupun non associated gas. associatedgas
adalah gas yang terdapat dalam suatu reservoir dan dihasilkan bersamaan dengan
minyak bumi. Gas bumi ini dihasilkan pada saat proses penyulingan minyak bumi,
dinamakan Liquefied Petrolium Gas (LPG). Nonassociated gas adalah gas yang dihasilkan
dari cadangan gas tanpa menghasilkan minyak bumi. Setelah melalui proses
pengeboran, gas ini kemudian ditampung dan dicairkan dalam bentuk Liquefied
Natural Gas (LNG).
Potensi
gas bumi di Indonesia cukup baik karena cadangan gas alam yang ada di Arun
diperkirakan 10 triliun CF (Cubic Feet) dan merupakan sumber terbesar di Asia
Tenggara. Sumber gas alam Arun ditemukan pada 1991 oleh perusahaan Mobil Oil
Indonesia Inc. Untuk mengeksploitasi sumber gas alam Arun, dibangun kilang LNG
Arun yang dibangun oleh Pertamina di Blang Lancang, Lhokseumawe (NAD).
Potensi
gas alam yang lebih besar dari gas alam Arun ditemukan di Kepulauan
Natuna.Cadangan gas alam yang terdapat di Natuna diperkirakan mencapai 222
triliun SCF (Standar Cubic Feet). Hal ini akan memberikan jaminan jangka
panjang terhadap kebutuhan LNG di Indonesia.
Oleh
karena potensi yang begiru besar, LNG menjadi salah satu barang tambang yang
dapat menghasilkan devisa negara. Salah satu caranya dengan diekspor ke negara
lain. Negara tujuan ekspor utama LNG adalah Jepang, Taiwan, dan Korea Selatan.
Panas Bumi
Tenaga
panas bumi dihasilkan oleh tenaga uap yang keluar dengan tekanan tinggi dari
dalam bumi. Tenaga tersebut kemudian digunakan untuk menggerakan dan memutar
turbin yang menghasilkan tenaga listrik dalam jumlah yang besar. Tenaga panas
bumi dihasilkan karena adanya sumber panas (magma yang menyusup dekat dengan
permukaan bumi). Setelah itu, terjadi kontak dan berdekatan dengan sumber air
tanah yang berasal dari hasil resapan sehingga air tanah mendidih dan keluar
tenaga uap yang cukup besar.
salah satu panas bumi di Dieng |
Tenaga
panas bumi merupakan sumber energi yang cukup penting untuk menghasilkan tenaga
listrik. Tenaga panas bumi merupakan tenaga yang tidak menghasilkan limbah. Potensi
panas bumi di Indonesia diperkirakan sekitar 8.000–10.000 Mega Watt (MW).
Cadangan tersebut lebih dari 50% (sekitar 5.500 MW) terdapat di Pulau Jawa dan
Bali, sekitar 14 % (1.400 MW) terdapat di Pulau Sulawesi, sekitar 11% (1.100 MW) terdapat di Pulau Sumatra, serta
sisanya terdapat di wilayah Nusa Tenggara dan Papua.
0 komentar:
Posting Komentar